Profil Desa Kembangan
Ketahui informasi secara rinci Desa Kembangan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, jalur vital menuju Bandara JBS Purbalingga. Mengulas tuntas potensi ekonomi dari UMKM pangan olahan, sektor pertanian yang produktif, serta dampak positif dari infrastruktur jalan sebagai koridor ekonomi utama.
-
Jalur Ekonomi Strategis
Desa Kembangan dilintasi oleh Jalan Raya Kembangan-Wirasaba, menjadikannya koridor utama yang menghubungkan pusat kecamatan dengan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman (JBS).
-
Basis Agraris dan Inovasi Pangan
Memiliki fondasi pertanian yang kuat dengan komoditas padi dan palawija, serta diiringi inovasi UMKM melalui pengolahan hasil tani oleh kelompok wanita tani (KWT).
-
Pertumbuhan Berbasis Infrastruktur
Perekonomian desa tumbuh pesat seiring dengan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, yang memicu munculnya beragam usaha di sektor perdagangan dan jasa di sepanjang jalur utama.

Desa Kembangan, yang berada di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, memegang peran krusial sebagai urat nadi penghubung dan penyangga ekonomi regional. Peran vital ini utamanya ditopang oleh posisinya yang strategis, dilintasi jalur utama menuju Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman (JBS). Wilayah ini merupakan perpaduan antara dinamika kawasan perlintasan yang sibuk dengan ketenangan basis produksi agraris dan geliat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang inovatif.
Sebagai etalase terdepan bagi siapa pun yang menuju gerbang udara Purbalingga, Desa Kembangan secara efektif mentransformasikan status perlintasannya menjadi sebuah peluang ekonomi. Perkembangan infrastruktur yang pesat, dipadukan dengan produktivitas warganya, menjadikan desa ini sebagai contoh nyata bagaimana konektivitas dapat menjadi katalisator utama bagi kemandirian dan kesejahteraan sebuah komunitas pedesaan.
Lokasi dan Peran Strategis sebagai Koridor Ekonomi
Secara geografis, keunggulan utama Desa Kembangan terletak pada lokasinya. Desa ini menjadi jalur perlintasan wajib bagi kendaraan dari pusat Kecamatan Bukateja dan sekitarnya yang hendak menuju Desa Wirasaba, lokasi Bandar Udara JBS. Jalan Raya Kembangan-Wirasaba bukan hanya sekadar infrastruktur, melainkan sebuah koridor ekonomi yang hidup, tempat arus barang, jasa, dan manusia bertemu dan menciptakan aktivitas ekonomi sepanjang hari.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, Desa Kembangan memiliki luas wilayah sekitar 164,18 hektare (1,64 km²). Wilayah ini didominasi oleh lahan sawah dan pekarangan. Secara administratif, Desa Kembangan berbatasan dengan:
- Sebelah Utara: Desa Bukateja dan Desa Cipawon
- Sebelah Timur: Desa Karanggedang dan Desa Majasari
- Sebelah Selatan: Desa Tidu
- Sebelah Barat: Desa Wirasaba
Batas-batas ini menempatkannya di tengah-tengah desa-desa produktif lainnya, memperkuat perannya sebagai simpul konektivitas di Kecamatan Bukateja. Setiap kendaraan yang melintas membawa potensi ekonomi, menjadikan setiap jengkal tanah di pinggir jalan utama memiliki nilai strategis yang tinggi. Kode Pos untuk wilayah Desa Kembangan ialah 53382.
Demografi dan Tata Kelola Pemerintahan
Dinamika Desa Kembangan tercermin dari data kependudukannya. Desa ini dihuni oleh 4.560 jiwa, yang terdiri dari 2.290 penduduk laki-laki dan 2.270 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 1,64 km², tingkat kepadatan penduduk Desa Kembangan mencapai angka 2.780 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan yang tinggi ini menandakan sebuah kawasan pemukiman yang mapan dan terkonsentrasi di sepanjang koridor utama dan kantong-kantong pemukiman lainnya.
Pemerintahan Desa Kembangan, yang dipimpin oleh seorang kepala desa beserta jajaran perangkatnya, aktif dalam mengelola pembangunan dan pelayanan publik. Struktur pemerintahan ini ditopang oleh 4 Rukun Warga (RW) dan 20 Rukun Tetangga (RT). Tata kelola pemerintahan desa berperan penting dalam memfasilitasi pembangunan infrastruktur pendukung, mengatur tata ruang agar pertumbuhan ekonomi tidak menimbulkan kesemrawutan, serta menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat untuk menangkap peluang yang ada.
Pilar Perekonomian: Dari Lahan Subur hingga Etalase UMKM
Perekonomian Desa Kembangan bergerak di atas tiga pilar utama: pertanian sebagai fondasi, UMKM sebagai motor inovasi, dan ekonomi koridor jalan raya sebagai akselerator.
Pertanian sebagai Fondasi Utama
Di balik kesibukan jalan rayanya, Desa Kembangan menyimpan potensi agraris yang kuat. Lahan-lahan sawah yang terhampar di beberapa bagian desa menjadi sumber kehidupan bagi banyak warganya. Komoditas utama yang dibudidayakan ialah padi, dengan hasil panen yang konsisten menopang ketahanan pangan lokal. Selain padi, para petani juga menanam palawija seperti jagung, ubi, dan sayur-mayur di lahan kering atau sebagai tanaman sela. Keberadaan kelompok-kelompok tani (Gapoktan) menjadi wadah bagi para petani untuk berkoordinasi, mendapatkan penyuluhan, dan meningkatkan produktivitas pertanian secara kolektif.
Inovasi Pangan dan Geliat UMKM
Semangat kewirausahaan tumbuh subur di Desa Kembangan, terutama di kalangan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka menjadi motor penggerak inovasi pangan dengan mengolah hasil pertanian lokal menjadi produk bernilai tambah. Berbagai produk olahan seperti keripik, aneka kue basah, jajanan pasar, hingga minuman herbal diproduksi secara rumahan.
Produk-produk UMKM ini tidak hanya dipasarkan di lingkungan sekitar, tetapi juga seringkali dijajakan di kios-kios di sepanjang jalan utama, menyasar para pelintas dan pelancong. Inisiatif ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan keluarga dan menunjukkan kemampuan adaptasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal menjadi peluang ekonomi nyata.
Ekonomi Koridor Jalan Raya
Sebagai dampak langsung dari lokasinya yang strategis, denyut ekonomi terkuat di Desa Kembangan terasa di sepanjang Jalan Raya Kembangan-Wirasaba. Ruas jalan ini telah menjelma menjadi etalase bisnis yang beragam. Berbagai jenis usaha, mulai dari toko kelontong, bengkel kendaraan, warung makan, konter pulsa, hingga toko bahan bangunan, berjajar rapi dan saling menghidupi. Aktivitas ekonomi ini berjalan nonstop dari pagi hingga malam, melayani kebutuhan warga lokal maupun para pengguna jalan. Pertumbuhan ekonomi di koridor ini bersifat organik dan responsif terhadap permintaan pasar yang terus meningkat seiring dengan operasional bandara.
Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun desa, memberikan perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur di Desa Kembangan karena peran vitalnya. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas Jalan Raya Kembangan-Wirasaba menjadi prioritas utama. Proyek-proyek seperti pelebaran jalan, perbaikan drainase, dan pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) secara berkala dilakukan untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pengguna jalan.
Infrastruktur yang memadai ini secara langsung menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di luar infrastruktur jalan, fasilitas publik lainnya juga tersedia dengan baik. Untuk pendidikan, terdapat lembaga PAUD dan beberapa Sekolah Dasar (SD) yang melayani kebutuhan pendidikan dasar anak-anak desa. Di bidang kesehatan, layanan Posyandu aktif berjalan setiap bulan untuk memantau kesehatan ibu dan anak, didukung oleh kemudahan akses menuju Puskesmas Kecamatan Bukateja.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Sebagai desa yang berkembang pesat karena faktor eksternal (keberadaan bandara), Desa Kembangan menghadapi tantangan unik. Salah satunya ialah manajemen tata ruang untuk mencegah pembangunan liar (ribbon development) yang tidak terkendali di sepanjang jalan utama. Peningkatan volume lalu lintas juga berpotensi menimbulkan masalah kebisingan dan risiko kecelakaan jika tidak diimbangi dengan rekayasa lalu lintas yang tepat.
Meskipun demikian, prospek masa depan Desa Kembangan sangat cerah dan penuh peluang. Beberapa area pengembangan yang potensial meliputi:
- Pengembangan Rest Area atau Pusat Oleh-OlehMemformalkan dan menata area di sepanjang jalan utama menjadi sebuah rest area yang representatif, lengkap dengan pusat oleh-oleh yang menjual produk unggulan UMKM Kembangan dan desa sekitarnya.
- Klasterisasi UMKMMembina dan mengembangkan UMKM sejenis (misalnya, klaster kuliner atau klaster kerajinan) untuk meningkatkan kualitas, standarisasi, dan kapasitas produksi secara kolektif.
- Peningkatan Kapasitas DigitalMemberikan pelatihan pemasaran digital kepada para pelaku UMKM agar mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk para calon penumpang pesawat yang mencari informasi secara daring sebelum melakukan perjalanan.
Desa Kembangan telah membuktikan bahwa posisi strategis, jika dipadukan dengan produktivitas dan inovasi warganya, mampu menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Desa ini telah bertransformasi dari sekadar desa perlintasan menjadi sebuah destinasi peluang yang dinamis di gerbang udara Purbalingga.